KISAH PERSALINAN BUNDA DEWI AYU


oleh :

Bunda Dewi Ayu Aqmarina


Di momen terindahku. untuk pertama kalinya seumur hidupku, aku merasa sebentar lagi akan menjadi wanita seutuhnya.
Namun, belum tahu aku harus kemana mengecek perkembangan calon pelengkap rumah tanggaku.
Curhat pada orang-orang yang telah berpengalaman, ketemulah referensi yang membuatku penasaran mengenai berita yang kudengar, "Coba di Rahmadina Center asuhan bidan Hida. Disana, emak emak di WAGrup banyak yang bilang orangnya ramah, nasehatnya enak didengar dan nyaman." begitulah kurang lebih yang kudengar.

     Pagi yang indah bersama matahari yang bersinar cerah, kukirimkan pesan singkat secepatnya setelah kudapat nomor bidan yang membuatku penasaran.

     "Assalamu'alaikum, Mbak Hida (panggilan akrabnya). Saya Ayu mbak. Mohon maaf mbak, apa nanti bisa periksa kehamilan?" tanyaku yang merasa sudah (sok) akrab.
      "Wa'alaikumussalam, iya mbak Ayu. In syaa Alloh bisa. Salam kenal njih mbak Ayu😊", jawabnya ramah, membuatku semakin yakin bahwa berita yang kudengar bukan hoax semata.
     "Iya mbak, nanti habis maghrib bisa nggih?"
     "In syaa Alloh bisa, mbak Ayu☺"

     Allohu Akbar Allohu Akbar, Adzan maghrib berkumandang. Kusegerakan sholat dan kuuber mas Su untuk cepat berangkat ke masjid.
     Air langit tiba tiba turun dengan syahdu, rintik rintik menemani perjalananku menuju Rahmadina Center.

 "Ctek", suara sepeda diparkirkan mas su. Tandanya sudah sampai di tempat yang kuidamkan sejak kemarin.

     "Assalamu'alaikum". Salamku begitu semangat.
     "Wa'alaikumussalam, mbak Ayu ya ?mau periksa kehamilan?" (satu bidan asisten menyambut kami dengan ramah).
     "Iyaa mbak, betul. Mau periksa kehamilan".

     Dipersilahkanlah kami masuk dalam suatu ruangan dimana bidan Hida sudah menunggu untuk menyambut kami dan khusus aku disambut lebih dari yang kukira. Aku dapat pelukan pertama dan senyumannya yang ramah☺.
     Hemmm, rasanya susah untuk menjelaskan detail dari semua kehangatan yang diberikan Rahmadina kepada kami di pertemuan yang pertama ini.
Taulah ya, apa yang kami lakukan setelah mendapat hal hal positif di pertemuan pertama ? Yups, benar sekali. Kami semakin semangat untuk kontrol kehamilan dan konsultasi setiap bulan.

     Meskipun terkadang tidak ada yang kami konsultasikan, namun mbak Hida selalu mentransfer ilmu-ilmunya untuk aku praktekan di rumah dan selalu memberikan vibrasi positif serta semangat untuk menjalani masa kehamilanku. Oh iya, penekanan yang diberikan mbak Hida yakni menjalani persalinan sealami dan senyaman mungkin serta menjauhi sejauh-jauhnya ritual operasi Cesar. Untuk itu, mbak Hida juga memberikan ilmu senam kehamilan dan ilmu mengatur nafas untuk mengontrol diri agar tetap tenang ketika kontraksi datang menyapa.
                                 ***
      Malam itu, hari jum'at. Susah sekali untukku tidur karena HPL tinggal beberapa hari. 
     "Seperti ada yang keluar ?!" perasaanku kaget. Buru buru aku ke kamar mandi untuk cek. 
     "Ternyata benar !!!" segera aku kabari mas Su dan mempersiapkan segela kebutuhan untuk persalinan.
      Kami pun berangkat, kurang lebih jam 22.30 dengan motor yang sengaja digas secepat Siput😁😁😁 (istilah saja lho ya)

     "Tok tok tok, assalamu'alaikum", kami mencium bau tak sedap.
     "Wa'alaikumussalam mbak Ayu", salam kami dijawab mbak Hida dengan mata yang masih kriyep kriyep dan nyawa yang mungkin belum pulih sepenuhnya. Tiba-tiba beliau tanya, "eh sampean liat asap gak mbak? Kok banyak banget ini dari mana ya?"
     Sambil nunjuk, "Itu asapnya dari dalam rumahe smpean, mbak", Jawabku.
     "Lho iya kah? Astaghfirulloh". (Matanya terlihat langsung cerah dan sudah full tenaganya, larilah beliau menuju dapur). Ternyata oh ternyata, beliau manasin sayur dan lupa kompornya gak dimatikan 🙁. (Terus kalo semisal kompornya bablas, terus aku lahiran dimana mbak ???😂.)

     Setelah menunggu asap yang memenuhi ruangan hilang. Aku langsung diperiksa, Alhamdulillah sudah pembukaan 2. Tapi, kontraksi tak beraturan. mbak Hida pun, menyuruh kami pulang untuk menunggu pembukaan selanjutnya dan kontraksi yang lebih intens. 
Sampai rumah kami saling berhusnudzon, "mungkin ini cara Alloh untuk mengingatkan mbak Hida agar kompornya dimatikan 😁"

     Pukul 08.00 hari Sabtu, kami cek lagi ke Rahmadina. karena rumah dekat, jadi yaa gapapalah bolak balik 😁, sampai sana ternyata baru pembukaan 3. 

Ilmu yang telah kuterima dari Rahmadina Center mulai dari induksi alami sampai senam diatas gym ball kupraktekan hingga muncul kontraksi namun belum intens. 
Pukul 16.00 harus pulang lagi😂, Sampai rumah diinduksi alami sama mas Su pakai Mocsa dari Rahmadina dan Alhamdulillah kontraksi sudah mulai intens. Balik lagi kesana pukul 20.00.

     Alhamdulillah, kontraksi semakin terasa. jam demi jam berlalu, di kamar hanya ditemani mas Su dan (waktu itu) Bidan Rizki. Dipijitin beliau berdua, sambil tarik nafas yang sudah diajarkan selama kontrol di bulan-bulan sebelumnya.

     Di tengah-tengah kengantukan mereka, aku ngomong ke bidan Rizki, "mbak, aku ngeden sendiri". Beliau langsung panggil Bidan Hida, dan mereka berdua menyiapkan semua keperluan persalinan. Dari situ, aku sudah ambil posisi setengah berbaring. Di kanan ada mas su dan di kiri Bidan Rizki. Sedangkan bidan Hida di depan untuk memberi aba aba dan menyemangati. "Ayo mbak Ayu, pinter. dorong pelan pelan, mas Rouf mbak Ayu disuapi Kurma lagi sama Susu. Eh, mbak Ayu pingin pipis dulu? Mbak Rizki, tolong antar mbak Ayu ke kamar mandi". 
     Adegan lari-larian ke kamar mandi😂. Balik lagi ke kamar seperti posisi semula. Disuapin lagi kurma sama Mas Su sambil ngeden dan mengatur nafas. "Mbak Rizki, mbak Ayu mukanya pucet, coba dibasuh air minum"
Yaa Alloh, wajahku benar-benar dibasuh pakai air minum karena memang udah gak kuat setelah 2 malam begadang. 

     Setelah perjuangan ngeden, makan kurma meski enek, nyakar nyambak mas Su, obrak obrak mbak bidan pas beliau berdua mulai ngantuk nungguin aku ngeden, Alhamdulilllah pukul 01.04 hari Ahad. rasanya itu Brullllll, Maa syaa Alloh, lega luar biasa. Jagoan kami lahir😍, bapaknya tiba-tiba berdiri di pojokan. sepertinya syok 🙄 dan tak lama, bapaknya sujud syukur atas kelahiran anaknya yang pertama😘.

     Setelah adegan dramatis itu, dilakukanlah IMD (Inisiasi Menyusui Dini) selama 2 jam. di sela-sela si kecil mencari jalan untuk menyusu, kurasakan sedikit sakit di bagian jalan keluarnya si kecil ini. Ternyata, ada robekan yang sangat dalam dan lebar.
     
     2 jam kemudian, si kecil dimadikan. setelah ltu, baru ibunya dimanjakan dengan dipijit dan dilulur. Maa syaa Alloh senyaman ini loh pasca melahirkan di Rahmadina Center ❤. Dilatih cara pelekatan yang baik dan benar sampai bisa, disayang dengan penuh cinta seperti layaknya saudara sendiri😘
     
     Sampai pada pukul 20.30 aku dan si kecil dicek semua. Alhamdulillah sehat, dan kami pulang ke rumah. Terima kasih  Rahmadina Center atas kenyamanan dan kasih sayangnya😘❤ Luphyuu pull.....
Semoga kedepannya @Rahmadinacenter semakin sukses dan berkah untuk selalu membersamai ibu ibu melahirkan sealami dan senyaman mungkin❤

 Si kecil, kami namai FAQIH EL RAUF yang sekarang Alhamdulillah sudah bisa lari kalau mau dipakein popok dan sudah bisa ucap salam meskipun hanya kata "akum". ☺☺☺

NB. Cerita kami kurangi dan tambahi serta menyesuaikan kata untuk terlihat lebih menarik untuk dibaca.

Komentar